Di indonesia, motor dengan mesin injeksi tergolong masih belum banyak di pakai. Namun di luar negeri sana , motor dengan karburator sudah banyak di tinggalkan, menyimak perangkat motor injeksi lebih rumit, namun secara teori justru lebih simpel dan tidak beda jauh dengan cara kerja karburator. Prinsip utama sistem pembakaran dalam silinder, pembakaran terjadi akibat adanya campuran bahan bakar dan udara yang disulut percaikan api dari busi. Pada mesin yang memakai karburator, bahan bakar di semprotkan ke air intake yang kemudian masuk berbarengan menuju silinder. Sementara itu, dengan sistem injeksi yang dilengkapi mikro prosesor akan memberikan suplai bahan bakar yang lebih akurat dan terkontrol. Dalam mesin injeksi electronik membuka gas berarti juga membuka throttle bodi, sehingga intake udara pun akan terbuka lebar, lalu ECU mengunakan sensor-sensor untuk menentukan berapa banyak oksigen yang harus di alirkan ke throttle bodi, sama seperti jumlah yang di masukkan.
Pada sistem injeksi electronik model lama mengunakan injeksi yang di kontrol ECU untuk menyeprotan fuel ke throllte bodi. sedangkan pada sistem EFI baru single point injektion diganti multi point injektion. Dimana masing-masing silinder diletakkan satu injektion dekat katub masuk. setelan multi poin injektionini lebih akurat dan repsonnya cepat. Mikrokontroler pertama yang mengontrol sistem EFI dan LH-jettronic, dibuat oleh Bosch tahun 1982. Bisa dibilang, LH-jetronic adalah basis dari sistem EFI saat ini dinamai injector diletakkan di bagiaan atas tiap silinder, mengarah langsung ke katub masuk injektornya sendiri berupa katub yang akan membuka tutup secara elektronik sehingga pembakaran lebih efisien. Secara kontruksi, sistem EFI membutuhkan banyak perangkat rumit, terutama juga bagian eletroniknya. Tapi sistem ini terbilang simpel karna berbais sebuah karburator, jadi hanya butuh perangkat elektronik untuk memebawa fuel yang jelas pada sistem EFI perngkat ECU membtuhkan banyak sensor di berbagai bagian seperti intake /outtake oksigen, tekanan manifol, kecepatan, voltrase, suhu dan posisi tholtlle sehingga jumlah fuel yang dibutuhkan lebih akurat.
Pada sistem injeksi electronik model lama mengunakan injeksi yang di kontrol ECU untuk menyeprotan fuel ke throllte bodi. sedangkan pada sistem EFI baru single point injektion diganti multi point injektion. Dimana masing-masing silinder diletakkan satu injektion dekat katub masuk. setelan multi poin injektionini lebih akurat dan repsonnya cepat. Mikrokontroler pertama yang mengontrol sistem EFI dan LH-jettronic, dibuat oleh Bosch tahun 1982. Bisa dibilang, LH-jetronic adalah basis dari sistem EFI saat ini dinamai injector diletakkan di bagiaan atas tiap silinder, mengarah langsung ke katub masuk injektornya sendiri berupa katub yang akan membuka tutup secara elektronik sehingga pembakaran lebih efisien. Secara kontruksi, sistem EFI membutuhkan banyak perangkat rumit, terutama juga bagian eletroniknya. Tapi sistem ini terbilang simpel karna berbais sebuah karburator, jadi hanya butuh perangkat elektronik untuk memebawa fuel yang jelas pada sistem EFI perngkat ECU membtuhkan banyak sensor di berbagai bagian seperti intake /outtake oksigen, tekanan manifol, kecepatan, voltrase, suhu dan posisi tholtlle sehingga jumlah fuel yang dibutuhkan lebih akurat.
0 komentar:
Posting Komentar